Tuesday, November 6, 2018

GAJAH DAN MONYET

Di suatu hutan belantara hidup seekor gajah dan monyet, si monyet lagi dalam kebingunan untuk menyebrangi sungai. kebetulan si gajah berada di tempat itu untuk mencari makanan.
Gajah : “Mau kemana monyet ?”
Monyet : “Aku mau menyebrangi sungai itu, tapi saya tidak bisa.”
Gajah : “Apa bisa saya Bantu ? tetapi ada syaratnya, ya !”
Monyet : “Ok, apa syaratnya ?”
Gajah : “Tolong carikan aku pisang ! aku sangat lapar sekali……!”
Monyet : “Ok, tidak ada masalah !”
Gajah : “Baiklah monyet, sekarang engkau naik kepunggungku.”
Monyet : “Oke gajah, thank you !”
Si monyet dan si gajah pun menyebrangi sungai itu, tetapi sampai di tempat itu si monyet mengingkari janjinya.
Gajah : “Sekarang aku mau menagih janjimu, tolong carikan aku pisang.”
Monyet : “Tunggu saja pisangnya datang semdiri, he…he….he……. kasihan deh lo.”
Gajah : “Dasar kamu monyet, tukang bohong.”
Monyet : “Biarin aja, emangnya gua pikirin. Dasar gajah goblok, badannya aja gede tapi otaknya dongo.”
Gajah : “Eh ngeledek lagi lu, monyet, awas ya kalau dapat, gua akan tenggelemkan lu ke sungai.”
Monyet : “Coba saja kalu lu bisa tangkap gue. Ayo gajah goblok kejar aku.”
Si gajah pun mengejar si monyet sampai ke tengah hutan. Si monyet pun dengan cepat lari lari sambil bergantung di pepohonan dan si gajah pun capek dan tidak bisa mengejar monyet. Akhirnya monyet lepas dari kejaran si gajah.

Sumber :https://fixguy.wordpress.com/fabel-gajah-dan-monyet/

Tuesday, October 30, 2018

Kegiatan LDKS


            LDKS adalah kepanjangan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, kegiatan tersebut akan berrlangsung selama 3 hari lamanya. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan LDKS ini adalah untuk membentuk kepribadian siswa siswi yang bertanggguung jawab. Selain itu LDKS juga melatih setiap siswa dan siswi untuk menjadi pribadi yang mandiri, tidak selalu bergantung kepada bantuan dari orang lain. Di kegiatan ini, keberanian dan kekompakan siswa dan siswi juga dibutuhkan dan sangat perlu dikembangkan, dibutuhkan ketepatan, kedisiplinan, kekreatifan, kecekatan dalam menyelesaikan segala tugas dan tantangan. Sebelumnya pelaksanaan LDKS juga membutuhkan persiapan yang matang, dalam hal ini kepekaan terhadap informasi sangat berpengaruh, dalam hal pembuatan name tag, kelompok, maupun susunan perlengkapan siswa harus siap slama 24 jam, siap dalam setiap waktu. Jadi intinya kegiatan ini akan sangat bermanfaat jika dijalankan sepenuh hati apapun tantangannya, sulit ataupun mudah, kecil maupun besar, cukup ambil yang sisi positif sebagai pelajaran hidup. 

Tuesday, October 23, 2018

Generasi Z


Aku generasi z , satu bahasaku dan hanya padamulah aku berjanji dan mengabdi. Aku mungkin tidak dapat melindungi negeriku ini seperti para pahlwan yang melalui perperangan, namun aku bersumpah untuk mempertahankan sang merah putih yang berkibar menjulang tinggi ke atas. Demi Indonesia yang makmur, adil, dan jaya dengan sepenuh hati ku mendukung setiap langkah untuk kemajuan masyarakat serta menggerakkan setiap generasi muda untuk selalu menjadi kekuatanmu, membangkitkan rasa cinta tanah air yang semakin lama memudar, aku yakin dengan kita mau bertindak secara nyata bukan hanya omong kosong yang hanya berbual dan menjadi topeng seakan akan membela namun hanyalah dusta.

Tuesday, October 2, 2018

Keruntuhanku


       Pernahkah kamu merasa bimbang ? Seakan kamu terperangkap dalam sunyi, tiada yang mendengar maupun mengulurkan tangan untukmu ? Ya.. itulah yang aku rasakan, merasa sepi bak terasing dalam gelap. Tak Ada teman yang menghampiriku. Kemanakah malaikat penolong itu ? Akankah Ia datang melepaskan diriku yang suram ini? 
       Leanita, itulah namaku. Aku memiliki dua sahabat yang setia dan selalu ada bagiku. Mereka adalah dua dari ribuan orang di dunia ini dan sudah menjadi bagian hidupku yang mendalam. Persahabatan yang selama ini, yang  kuanggap baik-baik saja ternyata kan berakhir begitu cepat. Awan menutup matahari di pagi itu, hujan mulai turun dan semakin deras. Lena dan Sean datang menghampiriku yang sedang termenung menatap langit. Ya, mereka adalah kedua sahabatku. "Nit, ayo cepat kita harus segera masuk ke kelas ! "ucap Sean. "Iyaaa, jangan melamun aja dong, ada yang penting nih !" ejek Lena kepadaku. 
Sesampai di kelas kami mendapatkan tugas yang membutuhkan pertanggung jawaban yang besar, yaitu menjadi utusan untuk menjalankan dan mengorganisir acara sekolah tahunan. Selama 2 bulan kami melaksanakan dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Maka dari itu kami berjanji akan mencapai keberhasilan acara ini. Di malam sebelum acara, Lena mengajakku untuk menjahili Sean. Awalnya aku pikir kita hanya bersembunyi sebentar, tapi ternyata juga menakutinya. Akhirnya kami berhasil menakutinya, Sean hanya terkejut tetapi ia marah dan cepat-cepat menuruni tangga, aku mencoba memanggilnya dan Lena mengejarnya. Ketika aku menuruni anak tangga, tiba-tiba terdengar suara jatuh dan teriakan. Aku segera mendekati sumber suara itu. Detak jantungku berdetak cepat dan keringat dingin mulai turun, kakiku gemetar dan diriku membeku. Sean menangis dan terlihat ketakutan, Lena terjatuh  dari tangga dan tertimpa palang panggung yang bertumpukan. Dirinya tak sadarkan diri dan aku meraih HP-ku menelepon ambulance dan meneriakan pertolongan. Setelah kejadian itu, acara sekolah yang seharusnya diadakan menjadi batal akibat kecelakaan itu. Aku dan Sean hanya dapat menerima cemoohan murid lain termasuk teman sekelasku yang marah dan mengasingkan kami. Jika kalian bertanya apa kabar dengan Lena, ia masih terbaring di rumah sakit mengalami koma. Pasti kalian tak menyangka hanya tertimpa barang tersebut mengapa sampai koma? Dirinya mengalami gegar otak dengan cedera otak yang berat. Semuanya melupakan keadaan Lena, Sean mulai menjauhiku entah mengapa alasannya. 
         Beberapa hari kemudian aku datang ke rumah sakit untuk menjenguk Lena, yang kudapat adalah Sean yang menangis di hadapan kedua orang tua Lena. Aku mendekati mereka dan PRAKKK! Ibu Lena menamparku dan memakiku, "Masih berani kamu datang kesini, karna kamu Lena terbaring di ranjang itu dan ketika ia bangun hidupnyapun sudah tak ada harapan lagi. Apakah kamu tahu dirinya akan mengalami kelumpuhan ? Kenapa kamu mendorongnya ? Dia salah apa ?" bentaknya. Spontan aku menjawab pertanyaan itu, "Saya tidak pernah mendorong dirinya hingga terjatuh dan menjadi seperti ini, Tante dapat menanyakannya kepada Sean, percayalah padaku Tan, aku tak melakukannya....."  Sean berteriak padaku, "Itu bohong Tante, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, Nita mendorong Lena hingga terjatuh dengan sengaja!" Tak kusangka dirinya mengatakan itu, dadaku terasa begitu sakitnya dan aku mulai meneteskan air mata. "Pergi kamu dari sini! Jangan pernah tunjukkan wajahmu lagi dihadapan Saya dan keluarga Saya! Dasar pendusta!" Teriak Ibu Lena kepadaku.Tak dapat aku melawan maupun memberontak, diriku sudah tak tahan lagi. Aku meninggalkan rumah sakit itu dan mengurungkan diriku di rumah seminggu lamanya. 
      Padaku hari ku kembali menginjak gedung sekolah semua orang di sana menatapku dengan penuh kebencian, tidak ada yang menerimaku hanya mengejek, merendahkan, menjatuhkan mental dan martabatku. Itu belum cukup sampai disitu, aku harus menerima kenyataan bahwa sahabatku sendiri yang mengkambing hitamkanku, menyebarkan cerita palsu untuk menutupi kesalahannya sendiri. Setiap hari bagaikan neraka, hanya ada hinaan dan siksaan batin dan fisik. Guru tidak ada yang melindungi bahkan, mendengar ucapanku saja tidak sudi. Hidupku berubah seratus delapan puluh derajat dari yang harmonis dan menyenangkan menjadi kesuraman yang tiada ujungnya. Aku mencoba untuk berkomunikasi dengan Sean tapi, Ia selalu saja menghindar atau datang ketika hanya ingin menyiksaku. Aku juga terus berusaha untuk menjenguk Lena, mungkin tidak dalam jarak dekat, tapi setidaknya aku dapat melihat kondisinya. Setiap malam aku menangis, menahan rasa sakit yang semakin membendung. Orang tuaku hanya  memandangku dan tidak berbicara banyak padaku, entah apakah mereka juga akan membenciku atau mempercayaiku ? Rasanya aku ingin mati, buat apa aku hidup hanya untuk kesengsaraan ini, di manakah malaikat pertolongan itu ? Dusta itu semua adalah dusta persahabatan, kesetiaan, kebahagiaan tidak ada yang dapat bertahan selamanya. "Hatiku tak sekuat yang kau bayangkan, aku rapuh dan mudah runtuh, tetapi aku harus mampu bertahan...." satu-satunya motivasi yang menopangku. 
          Lima bulan telah berlalu, kejadian menyakitkan semakin bertambah atau bahkan sangat menyakitkan bagiku. Lena meninggalkan dunia ini, meninggalkan segalanya dan tak akan pernah kembali lagi. Pada bulan ketiga Lena masih belum sadarkan diri dan detak jantungnya semakin melemah, hidupnyapun hanya tergantung pada mesin yang selama ini terpasang pada tubuhnya. Kedua orang tuanya sudah tak mampu lagi untuk membiayai perlengkapan medisnya, dengan terpaksa mereka harus mencabut mesin itu. Aku berusaha untuk ikut serta dalam pemakamannya namun aku ditolak mentah-mentah, sangat perih rasanya, sudah tak dapat kusimpan lagi. Kini aku memaksakan diri until berbicara kepada Sean, walaupun sulit akhirnya aku mampu mengucapkannya. "An kenapa kamu berbohong tentang kejadian ini ?" ucapku kepada Sean. "A....k...uu ga berma..ksud buat berbohong tapi, aku takut karna akulah yang mendorong Lena...." Sean menangis dan gemetar. Aku tak tahu tindakan apa yang harus kulakukan diam atau menyatakan kebenaran ini. Sean memohon padaku until tidak mengatakannga kepada siapapun, tak ada hentinya Ia memohon. Aku mengatakan ya, walaupun sungguh berat bagiku menanggungnya. Keputusan akhirku adalah berbicara kepada orang tuaku tentang masalah ini dan meminta persetujuan untuk pindah sekolah yang cukup jauh. Ayah dan Ibuku mengerti kondisiku dan memahami, memeluk dan menguatkanku. Keesokan harinya aku berhenti ke sekolah itu, orang tuaku mengurusi segala keperluan untuk pindah, oh ya bukan hanya pindah sekolah tetapi orang tuaku memutuskan until pindah rumah. Di Hari sebelum aku pindah, Sean datang dan memberikan surat kepadaku. Aku hanya diam menatapnya lalu segera menyuruhnya pergi. Aku membaca surat iti seminggu setelah ku menerima surat itu.

       "Maafkan aku Nit, aku yakin kamu ga akan mungkin maafin aku tapi, semoga kamu setidaknya bersedia untuk membaca suratku ini hingga selesai. Aku tidak bermaksud untuk berdusta kepadamu. Aku tahu ini egois, tapi jika aku menyampaikan yang sebenarnya orang tuaku akan memaki dan mengusirku karna aku telah mencelakai Lena dan menurunkan harkat dan martabat mereka, selama ini mungkin aku tidak bercerita kepadamu dan Lena bahwa kedua orang tuaku selalu menyiksaku melampiaskan amarah mereka kepadaku. Hei tapi aku janji aku akan menyatakan semuanya, seluruh kenyataan pedih yang aku sembunyikan ini. Aku akan menanggungnya semua yang selama ini kamu rasakan, bila memang saatnya aku akan tinggalkan dunia ini membawa segala karma burukku kepadamu dan Lena beserta orang tuanya yang telah kudustai. Sekali lagi aku minta maaf padamu, semoga kau dapat melanjutkan hidup mu di sekolah dan suasana yang baru....".          
                                                                                                            Dari Sean untuk Leanita


         Tak lama kemudian aku menerima kabar bahwa Sean menyatakan kebenaran itu lalu mengakhiri hidupnya. Miris dan tragis tapi, aku tak dapat melakukan apa-apa lagi. Aku menghadiri pemakaman Sean dan hanya dapat menyesal tetapi, waktu tak dapat diputar ulang aku harus tetap maju.
_____________________________________SELESAI_____________________________________________

Wednesday, September 12, 2018

Keajaiban Sesaat


Pagi yang buruk, cuaca yang tak mendukung menghambat jalannya lalu lintas di hari itu. Terlihat dari raut wajah Rei yang suram dan kesal menunggu di halte bus. Dirinya tak menyangka bahwa hujan akan datang mengguyur kota, menghancurkan jadwal yang sudah tersusun rapih dan detailnya. Sejam lamanya ia menunggu terus menggerutu tiada henti, hingga muncul kotak pesan di telepon genggamnya itu. Rei merasa bingung, entah mengapa pengirim surat itu tak lain adalah adiknya sendiri. Tanpa berpikir panjang Ia membuka surel itu. Isi dari pesan itupun membuat dirinya terdiam membeku. Ia mendapatkan pernyataan bahwa adiknya mengalami kecelakaan dan kondisinya kritis tak sadarkan diri. Tak memperdulikan hujan deras yang masih berlanjut, ia berlari menerobosnya mencari jalan untuk mencapai rumah sakit itu. Entah apakah hari itu ia akan kehilangan satu-satunya keluarga bagi dirinya. Sesampai di rumah sakit, ia menemukan adiknya yang terbaring tak sadarkan diri dan penuh luka. Selama 1 minggu lamanya Rei menunggu kepulihan adiknya, berharap agar ia dapat berbincang bersama kembali. Namun, mungkin ini sudah saatnya bagi Rei merelakan adiknya. Di malam itu ia harus memutuskan untuk membiarkan adiknya hidup dengan alat dan mesin atau membiarkan adiknya pergi dari muka bumi ini. Sungguh pilihan yang sangat berat baginya. Mengingat perlakuan buruk yang telah dilakukan Rei kepada adiknya, membuat hatinya semakin tersayat dan terluka.
Satu minggu yang lalu......

"Kak, tolong belikan aku kue di toko baru itu, sepertinya rasanya enak dan mantap!" ujar Rika kepada Rei. "Apakah kamu tidak bisa lihat aku sedang sibuk, lagipula orang sakit tidak makan kue tapi buah dan sayu, lihatlah kedepan hujan turun sangat deras, aku tidak akan menurutimu. Tugasku juga banyak jadi kamu diam saja tenangkan diri jangan mengganggu aku," balas Rei. 

KRINGGGG......KRINGGGG......KRINGGG
Rika mengangkat telepon itu dan memberikannya kepada kakaknya, "Ini dari Ibunda, ingin berbicara dengan kakak." Rei segera menerima telepon itu, entah kenapa setelah berbicara dengan Ibunda Rei menjadi marah dan kesal, permintaan Rika tadi dikabulkan oleh Rei namun dilaksanakan dengan tidak ikhlas, keluar rumah dan membanting pintu. Rika yang melihat hal tersebut tentu merasa bersalah dan terkejut, ia bingung apa yang dikatakan Ibunda kepada kakaknya. Sudah berjam-jam lamanya Rika menunggu kepulangan kakaknya, tapi tak kunjung kembali, sehingga ia terdorong untuk keluar rumah mencari kakaknya, walaupun kondisinya tubuhnya sangat lemah ia tetap ingin mencari kakaknya. Kejadian tak terduga itupun terjadi Rika tertabrak oleh truk yang melewati jalan raya dekat rumahnya. Dirinya tak berdaya lagi untuk bangkit, semuanga mati rasa dan penglihatannya menjadi buyar. Orang yang berlalu lalang di jalan itu tak tinggal diam dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Salah satu dari penyelamat Rika menelepon Rei dan memberitahu  berita buruk itu. 
Setelah satu minggu lamanya Rei berada di rumah sakit, ia kembali ke apartemennya dan menemukan surat yg dituliskan adiknya. Tangan dan kaki Rei bergetar tiada hentinya, tak kuasa menahan rasa takut untuk membaca surat tersebut. Dengan menguatkan tekadnya Rei dengan perlahan meraih kertas tersebut. 

Untuk kakakku tercinta, maafkan aku yang selalu membuatmu resah dan kesal. Maafkan tubuhku yang rapuh dan tidak sempurna Ini, kau selalu menerima kehadiranku, namun mungkin seakrab saudara kandung pada biasanya, tapi kita berdua adalah saudara dan tak akan mudah terpisahkan. Oh ya.... Isi telepon dari Ibunda cukup menyakitkan dan merepotkan ya? Aku yakin ia memintamu untuk selalu menurutimu permintaan dan kemauanku. Aku tahu itu membuatmu kesal tapi, terima kasih telah menjagaku, setelah Ini aku janji akan berusaha untuk tidak bergantung pada dirimu saja. Aku sedang dalam tahap mengenal . Semoga kakak sukses selalu dan terus berada disisiku selalu.... " Tetesan air mata Rei-pun mulai turun, merasa menyesal dan terus memohon untuk kepulihan adiknya. 

Satu persatu jari jemari mungil itu bergerak, Rei meminta dokter untuk segera mengecek keadaan adiknya itu. Keesokkan harinya juga begitu namun, kini adiknya mulai bangkit. Kepulihan adiknya adalah satu satunya harapan Rei, ia tidak akan tahu lagi aarti hidupnga tanpa kehadiran Rika. Suatu adiknya mengajak Rei until keluar, melihat sekeliling taman rumah sakit dan menajak Rei untuk berbicara. Canda tawa mereka berdua mulai terdengar Dan Hari itu diakhiri dengan kata maaf dari kedua belah pihak. Sebelum mengakhiri hari itu Rika memeluk erat kakaknya ndanenguapakan terima kasihnya kepada kakaknya. Sungguh tak disangka keesokan harinya Rika sudah meninggalkan Rei seorang diri. Untuk melepas segala mesin dan alat yang selama in menjadi sumber kehidupan Rika. Sangat berat bagi Rei menerima kenuataan tersebut tapi, setidaknya ia tahu bahwa adiknya sudaj benas fari kesengsaraannya. 
    
Rei adalah kakak yang baik walaupun, dirinya mudah tersinggung dan kesal dalam lubuk hatinya Rika tetaplah adik kesayangannya. Setelah satu tahun kematian Rika, Rei mulai membuka diri untuk memulai dan melanjutkan kehidupannya .

SELESAI.......

Wednesday, August 15, 2018

Mengenal Obor Asian Games

Tahukah kamu mengapa api pada obor Asian Games didatangkan Dari  India ? Karena India adalah tuan rumah dari Asian Games untuk pertama kalinya pada tahun 1951. Api ini berlokasi di Stadion National Dhyan Chan, New Delhi, tempat pertama pergelaran Asian Games di India.
Di India, obor api ini diserahkan secara simbolik kepada Indian Olympic Association (IOA) President, Narinder Batra, ketua komite pengelenggara Asian Games Indonesia, Erick Thoir.
‌Api abadi di India ini diambil sebagai lambang semangat yang terus menyala untuk menjaga persahabatan dan semangat untuk berprestasi. Tentunya api abadi ini dibawa dengan perlengkapan khusus agar tidak mati ketika dibawa ke Indonesia. Setelah sampai di Indonesia api ini digabungkan dengan api kebanggaan Indonesia yaitu, api abadi di Mrapen, Grobongan, Jawa Tengah di Candi Prambanan, Yogyakarta. Perjuangan ini belumlah selesai, selanjutnya obor ini dibawa lari menuju ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Api ini nantinya juga akan dikirab keliling 54 kota dan kabupaten di Indonesia. Hingga pada akhirnya api ini akan berakhir di Istana Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta.
Obor api abadi ini menjadi pembukaan dimulainya Asian Games maka dari itu tradisi pengambilan api abadi di India ini sangat penting dan tentunya hal ini bukalan hal yang sepele karena peristiwa ini mengandung sejarah dan makna yang harus kita kenal Dan ketahui. Jadi apakah semangat Asian Games kalian sudah membara kembali

Wednesday, July 25, 2018

Know More About Dewi Sartika


Dewi Sartika was born in Cicalengka, Bandung,  Desember 4th, 1884 and died In September 11th of 1947, Tasikmalaya. She is one of the national hero who pioneering education for womankind in Indonesia. Her parents worked hard and insisted Dewi Sartika to get to the School of the Netherlands even if it violate the rules at that time. As the result of opposing the Netherlands East Indies, her mother was exiled to Ternate, while her father died. Because of that Dewi Sartika was raised by her uncle who is a governor in Cicalengka.
Since childhood she had shown her talent in teaching, in fact she helped children of Kepatihan Maid by giving some of her knowledge of Western culture that she gained from a lady of Dutch Resident Assistant and the Sundanese culture from her uncle, so they can also read and write words. Once women didn’t have rights to go to school, they can only do house works, only some of the lucky one from noble family that can have education at that time. Seeing an opportunity for girls around her to get education, encouraged her to established a school devoted for women. She worked struggled for a long time and finally in January 16th, 1904 she managed to open a school for the first time in the Dutch East Indies and named that school Sekolah Isteri. In the beginning there are only 20 students but as the time flows Sekolah Isteri gained more attention from the community and more students. Due to limited space in that building they moved the school to a bigger place. After 6 years establishment, in 1910 the school name was change into Sekolah Keutamaan Isteri and they also added more subjects.
In the next few years more Sekolah Isteri were build by every women who got the same dream as Dewi Sartika in some territory of Pasundan and in the 10th year , in 1914 the school name become Sakola Kautamaan Isteri. When Sekolah Kautaman Isteri reached 25 years in September 1929, Dewi Sartika renamed it again, changed it into Sakola Raden Dewi. She was rewarded by the Indian- Dutch Government for her distinction. To respect her dedication for the nation of Indonesia made her become one of the National Independence Hero on December 1th , 1966.
In the end we can learn and get many things from Dewi Sartika, from her hard work, her ambition to make a better future for women, her unyielding attitude, and many more that we can take and use in our live.

GAJAH DAN MONYET Di suatu hutan belantara hidup seekor gajah dan monyet, si monyet lagi dalam kebingunan untuk menyebrangi sungai. kebet...